
Pada hari Sabtu (3/12/2022), Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (HMPSTK UNPAR) telah melaksanakan kegiatan Character Building 2022. Character Building 2022 merupakan suatu kegiatan pendidikan karakter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Kimia UNPAR yang mengangkat tema “Self recognize to Build Skill and Character”.
Self recognize merupakan upaya untuk mengenali dan melihat kemampuan diri sendiri secara jelas dan objektif di mana hal tersebut membantu seseorang untuk menganalisa kemampuan apa saja yang diperlukan dan perlu dikembangkan. Selain itu, dengan mengetahui kemampuan diri, seseorang dapat membangun dan membentuk guna meningkatkan kualitas diri dalam bermasyarakat. Bagi seorang mahasiswa, hal ini menjadi bekal penting yang dapat dibawa, dimanfaatkan, serta diaplikasikan dalam dunia kerja nantinya.
Kegiatan Character Building 2022 dibawakan oleh tiga pembicara dari PT. Jamiko, yaitu Steffie Setiadi S. AB., M. AB., Maria Stefani S. AB., dan Rita Novianti, S. AB., M. AB. yang terbagi menjadi beberapa sesi.
Leadership

Pada sesi ini, Steffie mengatakan bahwa dasar kepemimpinan adalah diri sendiri. Dengan memahami dan mengembangkan diri, kita dapat memahami sifat orang lain. Hal tersebut menjadi landasan agar sebuah kelompok dapat bekerja sama dan menjadi kesatuan yang baik. Kemudian beliau menegaskan bahwa leadership merupakan suatu skill dan bukan positioning. Sebagai seorang pemimpin diperlukan sifat servant leader, yaitu pemimpin yang dapat membantu dan melayani orang lain. Seorang servant memiliki beberapa sifat yang harus dimiliki, yaitu leadership, empathy, dan healing, sedangkan untuk leader, yaitu awareness, persuasion, conceptualization, dan foresight. Pemimpin juga harus mampu mengatur emosi. Cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi dengan mengenali personal emotion triggers (PET), yaitu mencegah, membangun langkah saat mendesak, dan meninjau kembali efektifitas langkah yang diambil.
Problem Solving dan Critical Thinking

Pada sesi ini, para trainer mengajak peserta untuk mengasah kemampuan problem solving dan critical thinking melalui permainan interaktif. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk mengambil suatu keputusan. Sebelum menentukan kebenaran suatu informasi, kemampuan berpikir kritis dan problem solving digunakan untuk mengidentifikasi dan memaknai informasi yang didapat. Para trainer memberikan tips dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, yaitu menggunakan metode DIDI Framework. DIDI Framework merupakan cara berpikir kritis yang berisikan Define, Identify, Discuss, dan Interpret. Define merupakan tahapan menentukan sikap, ruang lingkup, atau makna dari suatu hal. Pada tahap ini, kita mendeksripsikan secara rinci suatu keadaan. Setelah itu, masuk ke tahap identify, yaitu mengidentifikasi dan menentukan tujuan utama dari suatu objek. Selanjutnya discuss, yaitu mempertimbangkan dan menghubungkan setiap aspek yang ada serta menentukan sejauh mana aspek tersebut berpengaruh. Terakhir yaitu interpret atau menunjukkan arti, tujuan, maupun kualitas dari objek.
Time Management

Tahap awal dari time management adalah dengan membuat secara spesifik goals setting dan tujuan. Hal ini bertujuan agar kesuksesan dan life balance dapat dicapai. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap step to achieve dan achieve time, yaitu membuat langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mencapai tujuan beserta waktu pencapaiannya. Dalam membuat time management yang baik, diperlukan kemampuan untuk mengatur diri. Mengatur diri dapat dilakukan dengan membagi waktu beraktivitas dalam sehari, misal 8 jam untuk istirahat, 8 jam untuk produktivitas, dan 8 jam untuk mengembangkan diri. Meskipun begitu, tantangan terbesar dalam mengatur diri dan mengelola waktu adalah electronic interuption. Hal tersebut dapat diatasi dengan membuat skala prioritas dengan aktivitas kedalam 4 bagian, antara lain penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak.
Demikian kegiatan Character Building 2022 dilaksanakan, diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kesadaran bagi peserta akan pentingnya management time dan critical thinking. (Ferlita, Talitha)