Pada Sabtu (26/11/22), Teknik Kimia UNPAR menyelenggarakan acara CONCEPT (Come and Innovate in Chemical Engineering Phenomenal Competition) yang merupakan lomba karya tulis ilmiah untuk mahasiswa jurusan Teknik Kimia se-Indonesia. CONCEPT 2022 merupakan salah satu dari tiga rangkaian acara Parahyangan Chemical Engineering’s Event (PCE) yang diadakan setiap tahun. Tema acara kali ini adalah Inovasi Produk Kimia Berbasis Limbah Pangan Guna Mendukung Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Didalam rangkaian acara, terdapat seminar yang dibawakan oleh Marvin Fachri S.T. yang merupakan alumni dari Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan Angkatan 2016.
Food Waste: The Value that Left Behind

Pada sesi ini, Marvin menjelaskan bahwa food waste berbeda dengan food loss, meskipun keduanya merupakan limbah makanan yang dibuang. Food loss merupakan makanan yang dibuang meskipun sebelumnya belum tersentuh atau belum diproses. Makanan ini biasanya berupa buah atau sayur hasil panen yang mudah layu atau kurang layak dari segi tampilan untuk dijual sesuai supermarket grades. Sedangkan food waste merupakan limbah makanan sisa yang sudah tersentuh dan kemudian dibuang. Food waste dapat berasal dari makanan yang disiapkan berlebih dan tidak terjual semua.
Limbah makanan dapat menimbulkan efek rumah kaca. Di Indonesia, limbah makanan menyumbang hingga 7,29% emisi gas rumah kaca. Salah satu kasus efek gas rumah kaca adalah peristiwa ledakan sampah TPA Leuwigajah Bandung pada tahun 2005. Ledakan terjadi akibat gas metana yang terbentuk dari tumpukan sampah dan tersulut oleh pemantik api hingga menyebabkan ledakan. Sayangnya, di Indonesia belum terdapat regulasi yang dapat mengatasi isu sampah makanan ini. Di sisi lain, kesenjangan pangan di Indonesia masih tinggi. Marvin mengatakan bahwa salah satu cara mengatasinya dengan membuat ekonomi yang tadinya berjalan linier menjadi sirkular. Ekonomi linear merupakan ekonomi one way path, yaitu limbah makanan yang dihasilkan akan langsung dibuang. Berbeda dengan ekonomi sirkular, yaitu limbah makanan yang terbentuk akibat aktivitas ekonomi akan didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat sehingga mereduksi jumlah limbah yang dihasilkan.
Reduksi Limbah Pangan melalui CONCEPT 2022

Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, para finalis akan diminta memaparkan isi karya tulis yang dilombakan. Terdapat 7 tim yang berhasil lolos hingga tahap final. Dr. Jenny Novianti M. Soetedjo, S.T., M.Sc., Dr. Ir. Budi Husodo Bisowarno, M.Eng., serta Marvin Fachri S.T. mendapat kesempatan untuk menjadi dewan juri kali ini. Berikut merupakan daftar pemenang CONCEPT 2022, yaitu:
- Juara 1: Tim Antimicrobial Spray dari Institut Teknologi Calvin — “Pengembangan Spray Antimikroba Berbasis Limbah Bekatul untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah”
- Juara 2: Tim Anya Macho dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya — “Garbage–Enzyme Berbasis Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Jeruk Peras (Citrus sinensis) sebagai Material Pengolahan Limbah Cair”
- Juara 3: Tim Jeneifer dari Institut Teknologi Calvin — “Proses Hijau Pembuatan Biomaterial Edible Film dari Limbah Kulit Pisang”
- Juara Favorit: Tim Antimicrobial Spray dari Institut Teknologi Calvin — “Pengembangan Spray Antimikroba Berbasis Limbah Bekatul untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah”
Demikian acara CONCEPT dapat terlaksana dengan baik, sampai bertemu di acara CONCEPT selanjutnya. (Has)