Chemical Business Development Seri ke-6: “Persiapan Menjadi Entrepreneur Kapan dan Bagaimana Mulainya?”

Pada Sabtu (14/5/2022), acara Webinar Chemical Business Development dengan judul “Persiapan Menjadi Entrepreneur Kapan dan Bagaimana Mulainya?” diadakan. Webinar ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar untuk bekerja menjadi profesional dan dapat mengembangkan bisnis di bidang industri kimia. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ir. Budi Husodo Bisowarno, M.Eng. sebagai moderator dan Iwan Wijaya dari PT UNILOX Indonesia beserta Kristoforus Yerukho dari PT Takhta Sinar Mulia sebagai pembicara pada webinar kali ini.

Acara ini dibuka dengan perkenalan dari masing – masing pembicara dengan menceritakan perjalanan karir dari Iwan dan Kristoforus sampai akhirnya dapat menentukan mau fokus pada bidang apa dan bagaimana. Iwan menceritakan bahwa perjalanan karirnya dimulai tahun 2000. Kemudian, pada tahun 2005, terdapat kesempatan untuk mendirikan pabrik di Jawa Timur dan pada tahun 2015, Iwan memilih resign dan fokus pada company yang telah ia dirikan, yaitu PT UNILOX. Sedangkan Kristoforus memulai karir setelah lulus pada tahun 2016 dengan mengembangkan bisnis keluarga, yaitu PT Takhta Sinar Mulia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh pembicara mengenai bagaimana menilai diri sendiri, apakah cocok atau tidak dalam motivasi yang ingin dicapai. Ketika memasuki dunia kerja, akan terjalin pergaulan dengan sesama pekerja dan akan berhubungan dengan orang lain. Menjadi seorang pengusaha harus bisa menempatkan dirinya sebagai pemimpin (leadership) dan harus memikirkan supaya 1 tim bisa berkembang dan sejahtera. Beliau juga menegaskan, “Usaha belum tentu untung, perlu disiapkan mentalnya, ingat kepada Tuhan dan mau berkorban apabila mengalami kerugian habis-habisan. Kalau rugi di awal bahkan perusahaan tutup maka harus mencoba lagi, harus trial error sampai menemukan usaha yang tepat, karena apabila berhenti juga tidak akan menghasilkan apa – apa.”. Beliau juga mengungkapkan bahwa menjalankan suatu usaha memiliki tantangan tersendiri, di mana apa yang dijalankan belum tentu dapat berhasil, lalu sebagai pengusaha juga harus dapat membaca kompetitornya seperti apa.

Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diajukan oleh salah satu peserta, yaitu Ryan yang bertanya tentang bagaimana cara untuk meminimalisasi risiko dari kebutuhan modal yang besar dalam membangun suatu usaha. Kemudian, Iwan menjawab pertanyaan tersebut dengan menyatakan bahwa, dibutuhkan kemampuan networking yang baik untuk dapat membangun kepercayaan dengan distributor bahan baku. Hal tersebut dilakukan agar dapat membantu proses negosiasi pembelian dalam bentuk hutang dan keringanan bunga pinjaman. Otomatis modal pembangunan usaha dapat diminimalisir dan pembayaran modal dapat dilakukan seiring dengan peningkatan perolehan keuntungan. Acara kemudian diakhiri dengan penutupan oleh Kristoforus bahwa bagi mahasiswa yang mau memulai suatu usaha, langsung jalani saja dulu, tidak perlu takut akan birokrasi perizinan perusahaan. Iwan juga menambahkan quotes yang menyatakan bahwa “Ketika saya mati tak satu harta dibawa, namun saya bisa hidup lewat apa yang diberikan kepada orang lain. Jika memiliki company dan berhasil dikembangkan, yang menikmati bukan hanya kita, tetapi orang-orang di sekitar kita juga.” (AGD, DNP)