
Pada Sabtu (27/11/2021), Parahyangan Chemical Engineering’s Event (PCE) menyelenggarakan salah satu rangkaian acaranya yaitu Chemical Engineering Sharing and Helping (CHERISH). Webinar puncak dilaksanakan secara daring dengan tema “Let’s Share: Skills and Mindset to Excel in Your Career” yang bertujuan membagikan pengalaman pembicara kepada peserta mengenai internship and volunteering serta pengalaman mengikuti Unilever Future Leaders League (UFLL). Acara dibawakan oleh moderator yaitu Gegy Miola dengan pembicara yaitu Adela Kezia, Nathanael Sigit, dan Natasha Angela Halim. Acara dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi internship and volunteering kemudian dilanjutkan dengan sesi lomba UFLL. Pada kegiatan CHERISH ini, seluruh uang pendaftaran peserta akan didonasikan kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

Rangkaian acara diawali dengan doa dan kata sambutan oleh Yansen Hartanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Audrey Budiawan selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia UNPAR (HMPSTK UNPAR) 2021, Tjioe Gerry Sebastian Wibowo selaku ketua PCE 2021 dan Michael Osborn selaku Ketua Pelaksana CHERISH 2021.
Sesi pertama membahas tentang pengalaman ketiga pembicara mengikuti kegiatan organisasi dan volunteer di masa perkuliahannya termasuk kesulitan yang dihadapi ketika masuk ke dalam fase hustle culture, serta motivasi untuk mengejar tujuan di tengah kesibukan yang dijalani. Sigit dan Adel menjelaskan bahwa segala sesuatu dapat dimulai dari langkah yang kecil dan sejak awal sudah harus mengetahui apa yang ingin dilakukan serta adanya kemauan untuk belajar dari pihak yang telah berpengalaman. Halim menambahkan, untuk keseimbangan antara Indeks Prestasi (IP) dan kegiatan volunteer, keduanya harus berjalan secara bersamaan karena recruiter akan melihat IP sebagai tanggung jawab seorang mahasiswa dan volunteer dilihat sebagai batu loncatan seorang mahasiswa untuk nantinya terjun ke dunia pekerjaan. Dalam praktiknya, fase hustle culture yang dialami oleh Sigit, Adel, dan Halim, dapat diatasi dengan individual development plan yaitu selalu fokus kepada end goal dan rencana yang dilakukan untuk mencapai end goal tersebut serta menyelesaikan apa yang telah dimulai.
Sesi kedua membahas tentang pengalaman Sigit, Adel, dan Halim ketika mengikuti lomba seperti UFLL termasuk kerja sama dalam tim dan mentoring. Menurut Adel, kerja sama tim yang baik adalah tim yang telah mengetahui tugasnya masing-masing dan pada akhirnya akan digabungkan kembali menjadi satu sebagai sebuah tim serta memilih seseorang menjadi ketua untuk memimpin tim. Dalam masalah mentoring, menurut Halim, mentor dibutuhkan untuk memberikan guide dan feedback agar proyek yang dijalankan dapat tereksekusi dengan baik.
Rangkaian acara ditutup dengan foto bersama dan closing statement dari ketiga pembicara. Melalui acara ini para peserta diharapkan agar tidak takut untuk memulai sesuatu meskipun dari langkah yang kecil dan selalu fokus kepada end goal diri sendiri, serta tidak lupa untuk live in the present. (Felicia, ed.: ARA, JNS)


