
Pada Sabtu (13/11/2021), Divisi Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (HMPSTK UNPAR) mengadakan kegiatan Character Building bertema “Learn Basics and Go Beyond” yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman akan kepemimpinan, berpikir kritis dan kreatif, dan manajemen waktu khususnya untuk mahasiswa angkatan 2020 Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (TK UNPAR). Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi utama, yaitu Leadership, Creative and Critical Thinking, dan Time Management yang dikemas dalam 2 bentuk kegiatan, yaitu presentasi dan games yang dibawakan oleh tiga pembicara, yaitu Steffie Setiadi, M.AB., Rita Novianti, S.AB., dan Maria Stefani, S.AB.
Kegiatan diawali dengan pemaparan hasil survei pengenalan pribadi oleh pembicara dan dilanjutkan dengan kata sambutan diberikan oleh Yansen Hartanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia UNPAR, kata sambutan oleh Audrey Budiawan selaku Ketua HMPSTK UNPAR 2021, dan diakhiri dengan kata sambutan dari Vincent Christanto selaku ketua panitia Character Building 2021.
Leadership

Sesi ini menjelaskan tentang konsep, makna, dan juga pengaplikasian leadership. “Leader bukanlah sebuah posisi, melainkan suatu skill yang dapat terus dikembangkan.” tutur Steffie. Skill tersebut umumnya berfungsi untuk mengayomi dan membuat lingkungan kerja di sekitarnya nyaman. Menurut Steffie, leadership akan muncul dengan kesadaran dalam diri kita masing-masing. Salah satu contoh leadership dalam kehidupan sehari-hari adalah semudah ketika seseorang dapat mengajak teman-teman atau rekannya untuk bercengkrama di suatu tempat di mana tempat tersebut merupakan pilihan bersama karena pada dasarnya pola dasar dalam leadership adalah memengaruhi orang untuk menyatukan pikiran dalam melakukan sesuatu, dan dalam lingkup yang lebih besar dan profesional, leadership digunakan untuk memengaruhi seseorang dalam menyatukan visi dan misi.
Leadership akan membentuk seorang pemimpin yang dapat memberikan inovasi dan inspirasi. Sebagai contoh, pemimpin yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap orang-orang di sekitarnya yaitu Elon Musk, Nelson Mandela, dan Mark Zuckerberg. Ketiga tokoh tersebut merupakan pemimpin yang terus memberikan inovasi serta inspirasi dalam memimpin dan memberikan ilmu kepada orang-orang. Selain dapat mempengaruhi banyak orang, seorang leader memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena seorang leader dituntut untuk memberikan pengaruh yang positif pada orang lain. Quotes yang diberikan oleh Steffie: “The First Person to Lead and Show the Way is Yourself”. Oleh karena itu, seorang leader harus memiliki value untuk diri sendiri terlebih dahulu yang kemudian value tersebut dapat di influence untuk orang-orang di sekitarnya.
Aktivitas sehari-hari dapat membentuk serta mengembangkan leadership seseorang. Mengenali lingkungan di sekitarnya dan cara memperlakukan orang-orang di sekitarnya dapat menentukan sikap seorang leader. Menjadi seorang leader harus terlebih dahulu mengenali kekuatan dan kekurangan diri sendiri. Dengan mengenali potensi diri dan kekurangan maka kita dapat lebih berhati-hati dalam menentukan value yang kemudian kita akan influence ke orang-orang di sekitar kita.
Creative and Critical Thinking

Sesi ini menjelaskan secara spesifik mengenai Creative and Critical Thinking kepada peserta serta pengaplikasiannya melalui games. Pembicara memberikan empat langkah spesifik dalam berpikir secara kritis adalah dengan (Define, Identify, Discuss, dan Interpret) DIDI Framework. Langkah define menjelaskan untuk menentukan sikap atau makna dari suatu hal, melihat gambaran perspektif umum, dan cara perlakuannya kepada suatu hal. Identify berarti menentukan tujuan utama dari suatu objek, di mana hal ini berarti setelah kita telah mendefinisikan suatu hal maka kita dapat mengetahui tujuan dari objek tersebut. Discuss berarti mempertimbangkan aspek berbeda pada suatu tema atau topik, di mana kita bisa melihat dari perspektif yang berbeda akan suatu hal tersebut. Interpret merupakan langkah terakhir di mana diartikan sebagai menunjukkan arti, tujuan, dan kualitas objek.
Sesi dilanjutkan dengan games yang telah disediakan oleh pembicara. Games yang disajikan merupakan suatu permasalahan atau studi kasus yang harus dipecahkan oleh para peserta. Penyelesaian teka-teki dan permasalahan dalam game ini memerlukan pemikiran yang kreatif dan juga kritis sehingga dibutuhkan kejelian dalam melihat berbagai macam aspek penyebab timbulnya suatu permasalahan. Steffie menjelaskan, “Semua aspek dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari memerlukan creative and critical thinking skill”. Creative and critical thinking skill tidak hanya digunakan dalam pemecahan masalah atau dalam pengambilan keputusan, tetapi juga berguna untuk memahami perilaku seseorang.
Time Management

Sesi ini menjelaskan langkah-langkah untuk mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Time management adalah proses mengelola waktu secara efektif sehingga waktu yang tepat digunakan untuk aktivitas yang tepat, yang dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu self control, motivation, new habit, priority, dan tips to be effective. Menentukan skala prioritas merupakan hal penting dalam time management untuk menentukan hal apa yang menjadi prioritas kita untuk mengerjakan dan menyelesaikannya terlebih dahulu. Tips untuk sukses mengatur waktu adalah berani berkata tidak, mengisi diri dengan hal positif, menggabungkan waktu diam dan fisik, serta dengan memanfaatkan teknologi saat ini.
Berakhirnya ketiga sesi tersebut menandakan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan Character Building. Kegiatan ditutup dengan adanya sesi foto bersama, penyerahan sertifikat kepada pembicara, doa penutup, dan kata penutup. (Floyd, ed.: JNS, ARA)


